Sabtu, 26 Mei 2012

Mengubah Limbah GongGong Menjadi Bunga Tulip

GongGong Flowers


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada AllahSWT karena atas rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini yang berjudul PEMANFAATAN LIMBAH KERANG DI RESTAURANT ,penulis sangat tertarik dalam keikutsertaan untuk memikirkan masalah lingkungan hidup yang semakin lama semakin tidak terkendali khususnya msalah limbah kerang di pinggir pantai
Dan seiring dengan perkembangan zaman yang di rasakan Negara kita, tidak terasa justru hal itu yang menimbulkan masalah – masalah dalam lingkungan kita, hal ini tentunya tidak dapat di biarkan begitu saja karena di lain pihak hal ini dapat menimbulkan kerugian, untuk pemulihan masalah ini dapat saja di lakukan tetapi usaha itu harus di tingkatkan lagi
Dalam penulisan karya tulis ini, merupakan langkah awal penulis untuk senantiasa peduli terhadap lingkungan, dan penulis menyadari tanpa ada kerjasama antara guru pembimbing dengan penulis serta kerabat yang sudah memberi masukan kepada penulis, demi terciptanya karya ilmiah ini, Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yamg tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan karya ilmiah ini.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

BAB l
A. LATAR BELAKANG
                Hingga saat ini, masalah sampah sangat memperhatinkan, khususnya di daerah pesisir pantai yang memiliki banyak restaurant seafood, yang di mana limbah-limbanya dari kerang gong-gong tadi hanya di buang begitu saja tanpa ada pengolahan lebih lanjut, bahkan ada beberapa restaurant yang membuangnya begitu saja ke laut, hal ini yang menyebabkan masalah di suatu daerah yang wilayahnya banyak pesisir pantai, di mana limbah-limbah kerang gong-gong tadi di buang begitu saja, hal yang di pikirkan mereka saat itu adalah, jika limbah kerang tadi di buang ke laut, maka limbah-limbah tadi akan hanyut oleh arus laut, ternyata argument itu salah, di mana air laut itu mempunyai siklus air pasang dan air surut, di mana pada air laut surut limbah tadi di bawa hanyut oleh air laut, tetapi pada saat air pasang limbah-limbah tadi di bawa kembali ke  pesisir pantai, hal ini lah yang menyebabkan limbah-limbah tadi menimbulkan permasalahan, seperti, pesisir pantai yang di gunakan untuk wisata mulai di hiasi oleh limbah-limbah kerang gong-gong yang di buang oleh sisa-sisa dari restaurant yang di bawa oleh arus laut pasang, di mana pemandangan mulai tidak enak untuk di lihat dan aroma yang tidak sedap untuk di hiruppun muncul
                Karena masalah ini pula penulis mencoba untuk untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi, di mana penulis berusaha untuk mengubah limbah-limbah kerang gong-gong tadi untuk di olah dan menjadikan bahan yang lebih mempunyai manfaat, dari pada hanya dibuang begitu saja dan tidak memberikan dampak positif.
                Ide ini muncul karena rasa prihatin penulis terhadap wilayah pesisir pantai yang mulai tercemar oleh limbah-limbah kerang gong-gong tadi, khususnya yang berlokasi di nongsa, batam kep.riau ,


B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah, maka perumusan masalahnya adalah “Metode apa yang dapat dijadikan sebagai solusi atas masalah yang ditimbulkan oleh limbah kerang gong-gong?”.

TUJUAN PENULISAN
Maksud dari penulisan karya tulis ini adalah penyampaian tinjauan pemanfaatkan limbah karang gong-gong ini untuk di kelolah dengan baik, agar mempunyai nilai manfaat yang lebih berguna, melalui proses penggunaan kembali, yang dapat di jadikan sesuatu yang lebih bermanfaaat misalnya menjadikan limbah kerang gong-gong ini menjadi souvenir bunga
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan gambaran dari proses penggunaan kembali dari limbah gong-gong, dan diharapkan menjadi salah satu metode untuk mengatasi masalah limbah karena masalah yang ditimbulkan oleh limbah kerang gong-gong banyak sekali dampak negatifnya apabila tidak dikelola dengan benar dan efisien.


PERALATAN UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH KERANG GONG-GONG
Alat yang di gunakan untuk pengolahan limbah kerang gong-gong menjadi souvenir adalah:
a)      Limbah kerang gong-gong
Biasanya gong-gong ini bisa di dapat dari sisa-sisa buangan oleh restaurant seafood, dan bisa juga di dapat dari nelayan-nelayan

b)      Pembersih pakaian (bayclin)
Bayclin yang kita tahu sebenarnya untuk memutihkan pakaian yang memang sudah putih, tetapi bernoda karena tinta, atau kelunturan warna bahan lain

c)       KAWAT
merupakan benda yang terbuat dari logam yang panjang dan lentur.                                                     

d)      DAUN PLASTIK
Daun yang terbuat dari plastic, daun ini banyak di jual di took-toko peralatan bunga, yang bertujuan sebagai pengganti daun yang asliny, walaupun tidak sama persis dengan daun aslinya
e)      LEM SILICON BATANGAN
Lem silicon ini merupaka lem yang berbentuk batangan, di pergunakan untuk mengeratkan sesuatu (gong-gong dan kelopak bunga plastic), di mana lem ini mempunyai nilai ekonomis di banding lem-lem yang lain

f)       PITA HIJAU
Biasanya untuk penghias, tapi di sini di gunakan untuk membungkus kawat, agar tampilan kawat lebih menarik, sehingga kawat menjadi warna hijau dan agar serupa dengan batangan bunga biasanya

g)      KELOPAK BUNGA PLASTIK
Berfungsi sebagai kedudukan gong-gong agar bisa menyatu dengan kawat di samping itu kelopak bunga ini sebagai pelengkap dari bagian-bagian bunga

h)      PEMBUNGKUS BUNGA
Biasanya di gunakan untuk membungkus sesuatu, agar tampak lebih menarik dan terhindar dari kontak luar seperti debu, sehingga kondisi di dalam pembungkus lebih awet dan tidak cepat kotor

i)        BOR
Alat ini biasanya di gunakan untuk mengebor atau membuat bolongan bada Sesuatu benda, dengan tujuan tertentu

j)        SPRAY PAINT
Biasanya di gunakan untuk memberikan warna pada sesuatu agar lebih tampak menarik dengan cara menyemprotkan kepada media yang diinginkan

Manfaat penulisan

Manfaat dari penulisan yang dilakukan oleh penulis yaitu, memberikan gambaran tentang pengelolaan limbah gong-gong, sehingga limbah-limbah tadi dapat member manfaat dan dengan metode ini, penulis yakin dapat mengubah pola piker masyarakat untuk mengolah limbah dan berfikir ternya limbah itu bukan sesuatu yang tidak bermanfaat

BAB ll
METODOLOGI
1.        metode penelitian
Metode yang di gunakan penulis yaitu berunjuk kepada metode eksperimen dan deskriptif, di mana pengolahan limbah kerang gong-gong di lakukan di rumah penulis sendiri

2.       Bahan pengolahan
Bahan yang penulis gunakan untuk melakukan pengolahan limbah gong-gong ini adalah:
1.       Limbah gong-gong

3.        prosedur pengolahan
Prosedur pengolahan yang di lakukan penulis yaitu:
1.       Siapkan sample gong-gong yang akan di kelolah
2.       Siapkan pemutih pakaian (bayclin)
3.       Rendam gong-gong bersamaan dengan bayclin dan diamkan selama 2 hari
Setelah proses pembersihan gong-gong di lakukan, selanjutnya melakukan tahap pengeboran pada buntut gong-gong, sebelum melakukan pengeboran sebaiknya bagian buntut gong-gong yang lancip tadi di potong terlebih dahulu agar mudah untuk melakukan pengeboran, tujuan melakukan pengeboran pada buntut gonggong adalah untuk memberikan kedudukan kawat yang berfungsi sebagai batang dari daun
1.       Siapkan gong-gong yang sudah dibor
2.       Siapkan spray paint untuk pemberian warna pada gong-gong sudah di beri lubang pada cangkangnya
Setelah selesai memberi pewarna pada gong-gong tadi, biarkan beberapa saat sampai catnya mengering, selagi menunggu cat pada cangkang gong-gong mengering, kita bisa melakukan tahapan selanjutnya dengan membuat tangkai bunga
1.       Siapkan kawat, daun plastic beserta pita hijau
2.       Potong kawat seukuran batang bunga
3.       Lilit pita hijau di seluruh kawat dan sisipkan daun plastic pada kawat
Setelah selesai melilit kawat dan menyisipkan daun plastic pada kawat sehingga menyerupai bentuk batang daun sesungguhnya
1.       Siapkan gong-gong yang sudah di beri cat, kelopak bunga, lem silicon dan batang daun
2.       Sisipkan kelopak bunga di antara gong-gong dan batang daun, eratkan dengan lem silicon
Setelah selesai bungkus bunga gong-gong tadi dengan plastic hias

BAB IV
PENUTUP

1.       Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa, limbah kerang gong-gong yang selalu di buang begitu saja tanpa adanya pengolahan lebih lanjut ternyata dapat di olah dengan baik lagi dengan berbagai metode yang dilakukan.

2.       Saran
A.      Seharusnya restaurant yang menyediakan makanan-makanan seafood menyediakan tempat untuk pembuangan limbah kerang gong-gong, bukan langsung membuang langsung ke laut yang dapat menyebabkan dampak negative pada lingkungan
B.      Berharap agar metode pengolahan limbah ini dapat di pergunakan dengan baik, agar menghambat pembuangan limbah hingga menumpuk


DAFTAR PUSTAKA

Supyandi, Yadi, Agustus 2006. Gong gong makanan khas Pulau Batam. (online), [http://www.indosiar.com/ragam/54189/gong-gong-makanan-khas-pulau-batam]
                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar